Gus Mus: Jangan Terlalu Menyukai Ahok dan Jangan Pula Terlalu Membencinya, Sedang-sedang Saja
SuaraNetizen.com - Sebagai seorang pemimpin sebuah ibu kota negara, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dari awal kepemimpinannya sebagai suksesor Jokowi banyak mendapat sorotan publik.
Selain cara dia mereformasi birokrasi di DKI Jakarta, pria yang didukung Gus Dur saat maju dalam Pilkada Provinsi Bangka Belitung ini juga berkali-kali mendapat kecaman karena gaya komunikasinya yang kerap menabrak batas-batas kesantunan.
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus kembali melontarkan penilaiannya terhadap tokoh yang dikenal bersih tetapi keras ini. Gus Mus menuliskan penilainnya dalam akun Facebook pribadinya pada 13 September 2016 lalu.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah ini mengatakan secara gamblang bahwa sebagai 'virus', makhluk yang diciptakan Allah bernama Ahok --Gubernur DKI-- itu memang luar biasa. Ia 'menyerang' otak dan menghilangkan akal sehat banyak orang, termasuk mereka yang seharusnya sangat waras.
“Parahnya lagi; penyakit yang diakibatkannya, menular dengan cepat. Mewabah. Hanya mereka yang dirahmati Allah saja yang selamat dari wabah ini,” tulis Pj Rais Aam PBNU 2014-2015 ini.
Lalu adakah penangkalnya, kata Gus Mus, ada; yaitu sebagaimana penangkal 'virus-virus' lain yang menyerang penalaran: bersikaplah sedang-sedang saja dalam segala hal.
“Jangan berlebih-lebihan. Termasuk sedang-sedang saja dalam menyenangi dan tidak berlebih-lebihan dalam membenci,” tandasnya. (Fathoni/NU.or.id)
Komentar
Posting Komentar