Pihak Erdogan Cs Minta Tutup Semua Sekolah Gulen Di Indonesia, Pemerintah: Urusan Men, Sok Ngatur Ngatur


Foto: Ulama Sunni Fetullah Gulen

SuaraNetizen.com – Kedutaan Besar Turki meminta Pemerintah RI menutup sejumlah sekolah yang terkait dengan jaringan Organisasi Teroris Fethullah (FETO).

FETO merupakan sebutan Pemerintah Turki untuk para pengikut Fethullah Gulen, seorang ulama yang dituding Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai dalang aksi percobaan kudeta militer yang terjadi di Turki, beberapa waktu lalu.

Ada sembilan sekolah yang diduga terkait dengan jaringan Gulen, antara lain Pribadi Bilingual Boarding School Depok, Pribadi Bilingual Boarding School Bandung, Kharisma Bangsa Bilingual School Tangerang Selatan, Semesta Bangsa Bilingual Boarding School Semarang, Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School Yogyakarta, Sragen Bilingual Boarding School, Fatih Boy’s Shool Aceh, dan Banua Bilingual Boarding School Kalimantan Selatan.

   

Menanggapi permintaan Kedubes Turki itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan, Indonesia tidak akan menutup sekolah-sekolah tersebut.

“Tentunya kita tidak mau urusan dalam negeri kita dicampuri oleh siapa pun,” kata Pramono.

Pramono Anung menegaskan, Indonesia adalah negara yang demokratis, negara yang menjunjung tinggi atau mengedepankan politik bebas-aktif. Jika memang sekolah yang dilarang oleh Pemerintah Turki tersebut tak melanggar hukum apapun yang ada di Indonesia, maka pemerintah tak akan menutupnya.

“Urusan dalam negeri Indonesia menjadi tanggung jawab Indonesia, termasuk yang secara resmi diatur dalam undang-undang telah mendapatkan persetujuan oleh pemerintah di Indonesia, tentunya peraturan perundangan Indonesia lah yang digunakan,” ujar Pramono.

“Karena kedaulatan itu menjadi penting bagi Indonesia,” tuturnya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Foto Rontgen Eno, Gagang Cangkul Menembus hingga Paru paru, Bikin Ngilu

Di India, Pengemis Berwajah Gajah ini Disembah-sembah

Perampokan dan Pembunuhan Sadis di Pulomas, 11 Orang ditumpuk dikamar mandi, 6 Tewas, Begini Kronologinya dan Foto tanpa Sensornya