Ini Amalan Rasulullah untuk Menjaga Konsentrasi
SuaraNetizen.com - Konsentrasi terlebih lagi pada saat kritis adalah barang mahal yang tidak dijual di toko. Memang ada banyak sebab yang dapat memecah konsentrasi pikiran seseorang. Pelbagai ingatan justru hadir saat tidak dikehendaki. Pikiran-pikiran kadang melintas begitu saja memotong garis konsentrasi.
Kurangnya konsentrasi ini dapat membawa kerugian besar. Karenanya konsentrasi perlu dipelihara dengan baik.
Imam Al-Ghazali dalam Minhajul ‘Abidin ila Jannati Rabbil ‘Alamin menyinggung sebuah doa di dalam Al-Quran yang Allah SWT perintahkan kepada Nabi Muhammad SAW agar pikiran-pikiran yang tidak dikehendaki tersingkir. Doanya sebagai berikut,
وَقُلْ رَّبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَعُوْذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَّحْضُرُوْنِ
Artinya, “Waqur rabbi a‘ûdzubika min hamazâtis syayâtîn wa a‘ûdzubika rabbi ay yahdlurûn (Katakanlah [hai Muhammad], ‘Aku berlindung kepada-Mu ya Allah dari gangguan setan. Aku juga berlindung kepada-Mu dari kepungan mereka,’” QS Al-Mukminun ayat 97-98).
Kalau makhluk-Nya yang paling mulia, paling berilmu, dan paling diperhatikan diperintahkan untuk berlindung kepada Allah, apalagi kita sebagai manusia biasa. Kita lebih layak mengamalkan doa ini. Demikian keterangan Imam Al-Ghazali dalam Minhajul ‘Abidin.
Syekh Ihsan Muhammad Dahlan Jampes, Kediri dalam karyanya Sirajut Thalibin ala Minhajil ‘Abidin menguraikan lebih lanjut pernyataan Imam Al-Ghazali itu sebagai berikut.
اي يحوموا حولي في شيء من الأحوال وخصوصا حال الصلاة و قراءة القرآن و حلول الموت لأنها أحرى الأحوال بأن يخاف عليه فيها كما في البيضاوي
Artinya, “’Aku berlindung kepada-Mu ketika setan-setan itu dari segala arah menghampiriku di waktu-waktuku.’ Terlebih lagi saat sembahyang, membaca Al-Quran, dan saat ajal mendekat. Karena tiga kondisi ini lebih layak lagi sebagai waktu paling kritis untuk berlindung kepada Allah. Demikian disebutkan Imam Al-Baidlawi.”
Di waktu-waktu tertentu, kita membutuhkan konsentrasi penuh. Tetapi kepingan pikiran-pikiran yang dibawa setan saat sembahyang, membaca Al-Quran, dan ajal mendekat perlu disingkirkan dengan harapan perlindungan dari Allah SWT agar kita selamat melewati tiga kondisi dan juga saat-saat lainnya dengan sejahtera. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K/NU)
Komentar
Posting Komentar