Mantan Polwan AS Peluk Islam Pasca Tragedi 11 September
Raquel adalah polisi wanita di kota Detroit yang menerima hidayah Islam setelah terjadi serangan teroris 11 September 2001 atau 9/11 di Amerika Serikat. Raquel bekerja di sana mulai 1996 hingga 2004.
Sebelum memeluk Islam, Raquel merasa dia seorang yang tidak tahu bagaimana mengikuti Tuhan. Dia benar-benar tidak tahu tentang umat Islam.
"Aku bukan seorang yang pro-muslim atau anti-muslim atau apapun semacamnya. Aku selalu seperti itu, aku tipe orang dengan pikiran terbuka," ujar Raquel, dikutip dari onislam.net, Selasa, 15 April 2015.
Raquel merasa sangat berbeda di antara anggota keluarganya yang lain. Ia begitu terbuka dan menghormati orang-orang atas apa yang mereka yakini.
Raquel sebenarnya marah ketika sedang bertugas melihat orang-orang menyerang muslim di Detroit atas kesalahan yang tidak ada alasannya sama sekali, terutama setelah serangan 9/11. "Dan itu sangat menyakiti hatiku melihat semua ini," katanya.
Menurut Raquel, hanya karena muslim, bukan berarti mereka adalah ekstremis atau mereka percaya ajaran radikal. Raquel yakin itu bukan ajaran yang diyakini muslim. Ada orang baik dan orang jahat di setiap agama dan kehidupan lainnya.
"Ada polisi baik dan ada polisi jahat, semua sektor kehidupan punya ini semua."
Sejak itu, Raquel tertarik untuk mempelajari Islam karena dia merasa terganggu dengan yang dialaminya sebagai polisi di jalanan. Pada tahun 2002, Raquel tertembak saat menjalankan tugasnya.
"Aku hampir meninggal dan aku mulai sadar telah memiliki awal baru dan hidup baru," katanya.
Raquel kemudian bertemu beberapa teman muslim yang menjelaskan banyak hal tentang kematian dan Islam kepadanya. "Hal itu sangat mengubah hidupku dan aku tidak takut mati lagi. Satu-satunya yang kita takuti hanyalah Allah dan kita tidak pernah tahu kapan kita akan mati, jadi lebih baik mengucapkan syahadat sekarang," terangnya.
Raquel kemudian pindah ke Las Vegas sebagai muslimah baru untuk memperdalam Islam dan berusaha menunjukkan sikap baik seorang muslim. Dia aktif di masjid dengan membagikan baju kepada yang membutuhkan.
Karena masih sepekan menjadi muslim, Raquel belum lancar mengucapkan doa atau surat yang dibacanya saat salat. Namun Raquel belajar keras melalui internet dengan mendengarkan audio, kemudian ia mencari kalimat yang bertuliskan huruf Latin dan terjemahan bahasa Inggris.
"Beberapa orang mungkin berkecil hati untuk belajar bahasa baru. Pada dasarnya ini adalah sebuah budaya. Ini (Islam) bukan hanya sekedar agama, ini adalah jalan hidup. Bagiku, ini tidak menakutkan. Aku hanya ingin belajar lebih cepat dan bisa melakukannya sendiri."
Hal yang disukai Raquel dari Islam adalah kewajiban untuk menutup aurat. Raquel sangat menikmati hal itu, terutama di Las Vegas.
"Kaum pria di sini melihat wanita dengan cara yang sangat menyeramkan. Tapi aku benar-benar merasa aman dengan hijab," akunya.(Credit dream.co.id)
Komentar
Posting Komentar