Alkisah, ada seorang pemuda yang bekerja sebagai penggembala domba. Jumlah domba yang dia gembalai berjumlah ratusan ekor. Bertahun-tahun dia bekerja tanpa pernah mengeluh meski hasil jerih payahnya tak seberapa. Suatu ketika, datang seorang musafir yang sangat kehausan setelah menempuh perjalanan jauh. Melihat ada pengembala domba tersebut, gembiralah hati musafir itu. Sang musafir meminta minum kepada si pemuda penggembala tersebut. Namun, pemuda itu menjawab bahwa dirinya tak punya air minum untuk diberikan kepada si musafir. Musafir tersebut kemudian memohon memelas agar diizinkan mengambil air susu dari seekor domba yang digembalakan si pemuda itu. Pemuda tersebut menolak dengan halus. “Ayolah, saudaraku. Tolonglah aku. Aku sangat haus. Izinkan aku untuk memerah dombamu sekadar beberapa teguk untuk menghilangkan dahagaku,” ujar sang musafir. Pemuda itu menjawab, “Domba-domba ini bukan kepunyaanku, aku tak berani mengizinkan engkau sebelum majikanku mengizinkannya.” Pemuda mengatak

Berikut ini adalah sebuah kisah perjalanan taubat dari seseorang yang terjerumus ke dalam lumpur kegelapan,silahkan disimak.                                         (Ilustrasi Gambar) Abu Abdillah berkata : “ Aku tak tahu bagaimana harus menuturkan kisah ini padamu. Kisah yang pernah aku alami sendiri beberapa tahun yang lalu, sehingga mengubah total perjalanan hidupku, sebenarnya aku tak ingin menceritakannya, tapi demi tanggung jawab di hadapan Allah, dan peringatan bagi para pemuda yang mendurhakai Allah dan demi pelajaran bagi para gadis yang mengejar bayangan semu, yang disebut cinta, maka aku ungkapkan kisah ini. Ketika itu, kami tiga sekawan. Yang mengumpulkan kami adalah kesamaan nafsu dan kesia-siaan. Oh tidak, kami berempat... satunya lagi adalah setan. Kami berburu gadis-gadis. Mereka kami rayu dengan kata-kata manis, hingga mereka takluk, lalu kami bawa ke sebuah taman kecil terpencil. Di sana kami berubah menjadi serigala-serigala  yang tak menaruh belas kasihan mendengar

Seorang pastor Katolik yang telah mengalami koma selama 17 bulan menyatakan dirinya memeluk Islam. Ia mengatakan bahwa ketika koma ia mendengar Allah berbicara kepadanya dan menunjukkan keindahan langit. Pastor yang kini berusia 87 tahun ini berasal dari nageri Spanyol. Ia telah tinggal dan berkhotbah di pulau jawa selama lebih dari 43 tahun.Tak heran masyarakat kristen menjadikan ia sebagai tokoh yang cukup dihormati. “Saya tidak tahu apa-apa tentang Islam. Pernah sekali saya baca Quran tapi Tuhan berbicara kepada saya dan meminta saya untuk mengikutinya ke langit dan cahaya suci bersinar melalui seluruh diri saya dan melihat gerbang emas surga muncul di hadapan saya dan Tuhan menyebutkan namanya ialah Allah” cerita Bapak Eduardo ketika ditanya oleh wartawan dari Kalimantan Press. Beruntung ia tidak mengalami cedera tulang belakang dan bisa berjalan normal dengan segera. Dokter yang menanganinya di Metropolitan Medical Centre Jakarta Selatan cukup heran dengan hal ini.Sebabnya pastor

Sebelum memeluk agama Islam, Steven Indra Wibowo adalah seorang Frather atau selevel Pastur di kalangan gereja Katolik di Paroki Jakarta Utara. Ia mengaku telah memurtadkan 126 orang Muslim berpindah agama ke Katolik. “Tugas saya ketika itu memberikan konseling, memimpin misa, dan mengajar filsafat,” kata pria kelahiran 1981 ini. Pada tahun 2000 hidayah Allah Subhanahu Wata’ala menghampiri Steven. Dua kalimat syahadat diikrarkannya di sebuah pesantren di Serang, Banten. Ia memutuskan memeluk Islam setelah sekian lama mempelajari agama Tauhid ini. “Saya selalu memiliki rasa ingin tahu tentang apa itu Islam, apa yang dilakukan oleh orang Islam, dan mengapa Islam bisa cepat berkembang di dunia ini,” ujarnya. Kepindahan Steven dari kristen ke Islam membuat ayahnya, seorang petinggi Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), sangat marah besar. Sang ayah pun memukulinya, sampai kepala Steven terbentur kaca. Hingga sekarang masih ada bekas luka sobek di jidatnya. “(Lalu) ayah mengusir saya.

Karan Singh,dia adalah anak laki-laki dari pasangan Sanjay dan Shweatlana, ia dilahirkan pada tahun 2008 lalu.Ketika lahir saja Karan Singh telah berhasil meraih penghargaan, yakni dengan gelar sebagai bayi terberat dan tertinggi dari Guinness Book of World of Records.Tidak salah jika ia menyabet gelar tersebut, pasalnya saat dilahirkan berat Karan mencapai 7 kg dan panjangnya 63 cm. Sebuah ukuran yang luar biasa besar untuk seorang bayi yang baru lahir. Gen pertumbuhan anak ini memang sungguh aneh dan mencengangkan.Rupanya, ibu Karan, yang bernama Shweatlana juga memiliki tubuh besar. Ia juga pernah memperoleh gelar sebagai perempuan tertinggi di negaranya, India. Saat ini, ibu Karan tingginya sekitar 220 cm, ia juga dikenal sebagai salah satu perempuan tertinggi di Asia Selatan. Sementara itu, sang ayah, Sanjay juga tidak kalang jangkung. Setidaknya Sanjay memiliki tinggi badan setinggi dua meter. Wow mantap, pantas saja ia memiliki anak yang tinggi pula.  Saat kelahiran anaknya, Kar

Seorang wanita muslimah memang diwajibkan untuk berjilbab , menutup aurat mereka, salah satunya ialah rambut yang harus tertutup dengan jilbab.Saat ini, selain untuk melaksanakan syariat Agama, jilbab juga dijadikan sebagai fesyen bagi kaum hawa agar tetap terlihat modis. Terkadang di balik jilbab tersebut timbul berbagai masalah, terutama yang berkaitan  dengan kulit kepala dan rambut. Disamping itu, rambut para jilbabers juga mudah rontok dan tampak tidak sehat serta bau yang tidak sedap. Meski demikian,don't worry jangan cemas, apalagi memutuskan untuk berhenti memakai jilbab,karena hal tersebut sangat tidak baik untuk wanita muslimah. Berikut ini adalah beberapa tips bagi wanita berjilbab untuk merawat rambut agar tetap sehat, silahkan disimak : 1. Memilih Jilbab yang Tepat Pilih bahan jilbab yang tidak menimbulkan masalah pada kesehatan kulit kepala dan rambut serta tidak mudah menimbulkan iritasi.Pilih kain yang lembut dan bisa menyerap keringat dengan baik seperti jilbab yan

Assalamu'alaikum teman-teman,mari kita simak kisah   teladan  menarik berikut ini. Dikisahkan, pada waktu Rasulullah Sholallohu 'alaihi wasallam. sedang bertawaf di Ka’bah, beliau mendengar seseorang di hadapannya bertawaf, sambil mengucap berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah Sholallohu 'alaihi wasallam menirunya membaca “Ya Karim! Ya Karim!” Orang itu kemudian berhenti di salah satu sudut Ka’bah, dan berzikir lagi: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah  Sholallohu 'alaihi wasallam yang berada di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Orang itu merasa seperti diolok-olok, maka dia menoleh ke belakang dan yang terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, dan tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu Ialu berkata: “Wahai orang tampan....Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, karena aku ini adalah orang Arab badui ? Kalau bukan karena ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.” Rasul

Sayyidina Umar bin Khatthab Ra,  adalah sosok pemimpin teladan yang sangat mengerti kepentingan rakyatnya.Sedang beliau sendiri hidup dalam kondisi yang sangat sederhana. Pada suatu malam, sudah menjadi kebiasaan bahwa Khalifah Umar bin Khattab sering berkeliling mengunjungi, menginvestigasi kondisi rakyatnya dari dekat. Nah, pada suatu malam itu, ia menjumpai sebuah gubuk kecil yang dari dalam terdengar suara tangis anak-anak. Ia pun mendekat dan mencoba untuk memperhatikan dengan seksama keadaan gubuk itu. Ternyata dalam gubuk itu terlihat seorang ibu yang sedang memasak, dan dikelilingi oleh anak-anaknya yang masih kecil. Si ibu berkata kepada anak-anaknya, "Tunggulah....Sebentar lagi makanannya matang." Sang Khalifah memperhatikan dari luar, si ibu terus menerus menenangkan anak-anaknya dan mengulangi perkataannya bahwa makanan yang dimasaknya akan segera matang. Sang Khalifaf menjadi sangat penasaran, karena yang dimask oleh ibu itu tidak kunjung matang, padahal sudah la

Seorang wanita cantik, muallaf  asal Toronto, Lorena mengatakan bahwa kesederhanaan dan sikap rendah hati yang diajarkan dalam agama Islam membuat hidupnya menjadi lebih bahagia. Lorena tumbuh besar di sebuah kota kecil di Ontario sebagai penganut agama kristen di gereja Pantekosta. Namun, ia memutuskan untuk menjadi seorang mualaf melalui sebuah hal yang membuat dirinya ingin mengetahui tentang Islam. Pada awalnya, ia merasa tidak nyaman dengan gereja yang sering didatanginya, tapi ia tetap memegang keyakinan kepada agama Kristen.Keinginan kuat Lorena ingin  mengetahui ajaran agama lain yaitu islam, namun sayangnya ia tak memiliki teman atau orang dekat seorang Muslim. Selama ini yang ia ketahui tentang islam dari sekolahnya hanya stereotipe tentang kesalahpahaman iman. Hingga akhirnya, iapun mencari tahu agama islam melalui dunia internet,buku dan mempelajarinya dengan baik. Ia mulai mencari mengenai hubungan antara pengaruh agama terhadap keluarga.Akhirnya setelah empat bulan melaku